1. Tujuan Hospitalisasi
Pasien masuk ke rumah sakit untuk beberapa alasan antara lain: untuk jadwal test kesehatan, prosedur tindakan atau pembedahan, pengobatan emergensi, pemberian obat atau memonitor keadaan pasien (Susanto, 2009)
2. Persiapan
Sebab tidak seorang pun yang dapat memperkirakan ketika anak akan masuk/tinggal rumah sakit. ini adalah ide yang bagus untuk semua orang tua menghabiskan waktu untuk berbicara kepada anaknya tentang rumah sakit. Pemberitahuan tentang rumah sakit akan membantu ketika anaknya masuk kerumah sakit (menderita suatu penyakit) orang tua seharusnya mendiskripsikan dan menjelaskan secara jujur dan benar apa yang akan terjadi di rumah sakit, seperangkat alat dokter anak, pengenalan ini dapat membantu menyiapkan anak-anak untuk mempunyai pengalaman tentang masuk di rumah sakit.ada juga buku tentang hospitalisasi, ditulis untuk semua umur yang orang tuanya dapat membacakan dengan kosep waktu yang terbatas bahwa tinggal dirumah sakit akan sebentar.mereka dapat merayakan ketika pulang dari rumah sakit untuk anak prasekolah, penjelasan harus simpel dan konkret. (HealthyEnthusiast, 2011).
Pada anak yang menginjak usia 5-6 tahun mereka dapat mengetahui hospitalisasi pada level yang lebih concret. Mereka akan lebih tau dengan alat-alat kesehatan. anak-anak pada usia ini masuk kerumah sakit karena merasa ada sesuatu yang salah/sakit pada bagian tubuhnya. Dan orang tua dapat menenangkan anak-anaknya yang dihospitalisasi bahwa ini semua karena bukan hukuman (Susanto, 2009)
3. Prinsip Bermain Pada Anak Yang Di Hospitalisasi
Setiap anak meskipun sedang dalam perawatan tetap membutuhkan aktivitas bermain. Bermain dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk menyelesaikan tugas perkembangan secara normal dan membangun koping terhadap stres, ketakutan, kecemasan, frustasi dan marah terhadap penyakit dari hospitalisasi (Hidayat, 2005).
Bermain juga menyediakan kebebasan untuk mengekspresikan emosi dan memberikan perlindungan anak terhadap stres, sebab bermain membantu anak menanggulangi pengalaman yang tidak menyenangkan, pengobatan dan prosedur invasif. Dengan demikian diharapkan respon anak terhadap hospitalisasi berupa perilaku agresif, regresi dapat berkurang sehingga anak lebih kooperatif dalam menjalani perawatan di rumah sakit. (Immpsikologiumm, 2012)
Menurut Wong (2006) ada banyak manfaat yang bisa diperoleh seorang anak bila bermain dilaksanakan di suatu rumah sakit, antara lain:
a. Memfasilitasi situasi yang tidak familiar
a. Memberi kesempatan untuk membuat keputusan dan kontrol
b. Membantu untuk mengurangi stres terhadap perpisahan
c. Memberi kesempatan untuk mempelajari tentang fungsi dan bagian tubuh
d. Memperbaiki konsep-konsep yang salah tentang penggunaan dan tujuan peralatan dan prosedur medis
e. Memberi peralihan dan relaksasi
f. Membantu anak untuk merasa aman dalam lingkungan yang asing
g. Memberikan cara untuk mengurangi tekanan dan untuk mengekspresikan perasaan,
h. Menganjurkan untuk berinteraksi dan mengembangkan sikap-sikap yang positif terhadap orang lain
i. Memberikan cara untuk mengekspresikan ide kreatif dan minat
j. Memberi cara mencapai tujuan-tujuan terapeutik
Prinsip bermain di Rumah Sakit adalah :
a. Tidak banyak mengeluarkan energi, singkat dan sederhana.
b. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang.
c. Kelompok umur yang sama.
d. Permainan tidak bertentangan dgn pengobatan
e. Semua alat permaianan dapat dicuci
f. Melibatkan orangtua
|
FADHIL AKMAL
MASUKKAN TOMBOL TWEET DISINI |
|
0 komentar:
Posting Komentar