1.
Personal Higiene
a.
Pengertian Personal Hygiene
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto, 2006).
Menurut
Kamus Keperawatan Personal Higiene
adalah hygiene perorangan yang
mencakup semua aktifitas yang bertujuan untuk mencapai kebersihan tubuh,
meliputi membasuh, mandi, merawat rambut, kuku, gigi dan gusi disamping
membersihkan daerah genetal. (Hinchliff, 2000).
Perawatan
diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan diri sendiri
yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun
psikologis. Pemenuhan perawatan diri ini mempengaruhi berbagai faktor yaitu
budaya, nilai sosial, pengetahuan tentang perawatan diri serta persepsi
terhadap perawatan diri. (Hidayat, 2008).
Menurut
Asmadi (2008) perawatan diri atau kebersihan diri merupakan suatu konstribusi
berkelanjutan bagi ekstensi, kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Jika
dilakukan secara efektif upaya perawatan diri dapat memberikan konstribusi bagi
integritas struktral fungsi dan perkembangan manusia.
Personal
hygiene mencakup semua aktifitas yang memiliki tujuan kebersihan dan penampilan tubuh, aktifitas
tersebut meliputi mencuci, mandi, bercukur bagi pria, perawatan mata dan alat
bantu penglihatan, perawatan telinga, rambut, kuku, gigi dan gusi. (Brooker,
2009).
b.
Tujuan Personal
Hygiene
Tujuan dari personal
hygiene adalah meningkatkan derajat kesehatan seseorang, memelihara kebersihan diri seseorang, memperbaiki personal hygiene yang kurang, mencegah penyakit, menciptakan keindahan dan meningkatkan rasa percaya diri. (Tarwoto, 2006)
Kebutuhan kebersihan diri adalah keharusan
perawatan diri universal dan terkait perkembangan dan kemungkinan keharusan
perawatan diri terkait penyimpangan kesehatan yang diperlukan untuk hidup.
(Christensen, 2009)
Pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia. Ini berarti setiap manusia
membutuhkan kenyamanan pada diri sendiri dan lingkungan. Kebutuhan kebersihan
diri sangat penting karena berdampak pada kesehatan seseorang. (Hidayat dkk,
2005).
c.
Hal-Hal yang
Mencakup Personal Hygiene
1)
Mandi
Menurut Darsono (2008) Mandi atau
membersihkan diri merupakan keharusan, dengan mandi badan akan bersih dari kotoran,
keringat atau bau yang menempel dibadan.
Mandi merupakan bagian
yang penting dalam menjaga kebersihan diri. Mandi dapat menghilangkan bau, menghilangkan kotoran, merangsang peredaran darah, memberikan kesegaran pada tubuh. Seharusnya mandi dilakukan dua kali sehari. Alasan utama ialah agar tubuh sehat dan segar bugar. Mandi membuat tubuh segar dengan membersihkan seluruh tubuh. Urutannya adalah sebagai berikut (Irianto, 2007):
a)
Seluruh
tubuh cuci dengan sabun mandi. Oleh buih
sabun, semua kotoran dan
kuman yang melekat mengotori kulit lepas dari permukaan kulit, kemudian tubuh
siram bersih-bersih.
b)
Seluruh tubuh digosok hingga keluar semua kotoran atau daki. keluarkan daki
dari wajah, kaki, dan lipatan- lipatan. Gosok terusdengan tangan, kemudian
seluruh tubuh disiram sampai bersih dari kaki.
2)
Perawatan Mulut
Dan Gigi
Kebersihan mulut dan gigi terkait dengan
penampilan. Bila gigi dan mulut bersih, terawatt dan sehat kita tidak akan
canggung jika berhadapan dengan orang lain. Kesan ramah dan senyum alami juga
akan terlihat dari gigi dan mulut yang bersih. (Darsono, 2008)
Mulut yang bersih
adalah penting kepada kesejahteraan fisikal dan mental seseorang. Perawatan pada mulut juga disebut oral hygiene. Melalui
perawatan pada rongga
mulut, sisa-sisa makanan yang terdapat di mulut dapat dibersihkan. Selain itu, sirkulasi pada gusi juga dapat distimulasi dan dapat mencegah
halitosis. Maka adalah
penting untuk menggosok gigi sekurang-kurangnya 2 kali sehari dan sangatlah dianjurkan untuk berkumur-kumur atau menggosok
gigi setiap kali
selepas makan (Sharma, 2007).
Kesehatan gigi dan
rongga mulut bukan sekedar menyangkut kesehatan di rongga mulut saja tetapi juga mencerminkan kesehatan seluruh tubuh. Orang yang giginya tidak sehat, pasti kesehatan dirinya mundur. Sebaliknya yang giginya sehat dan terawat baik, seluruh dirinya sehat dan segar bugar.
Menggosok gigi sebaiknya
dilakukan setiap selesai makan. Sikat gigi jangan ditekan keras-keras pada gigi
kemudian digosokkan cepat-cepat. Tujuan menggosok gigi ialah membersihkan gigi dan seluruh rongga mulut. Dibersihkan dari sisa-sisa makanan, agar tidak ada sesuatu yang membusuk dan menjadi sarang bakteri (Irianto, 2007).
3)
Perawatan
rambut
Menurut Hidayat (2008) rambut merupakan
bagian dari tubuh yang memiliki fungsi proteksi dan pengatur suhu. Indikasi
perubahan status kesehatan diri juga dapat dilihat dari rambut mudah rontok,
sebagai akibat gizi kurang. Secara anatomis rambut terdirid ari atas bagian
batang, akar rambut, sarung akar, follikel rambut serta kelenjar sabeasa. Berbagai
masalah pada rabut yang tidak bersih yaitu kutu, ketombe, botak, serta radang
pada kulit rambut.
Selain bersih, rambut juga harus rapi
setiap saat. Rambut juga harus dirawat dengan cara dicukur, disampoo dan
disisir. Kebersihan rambut sangat mempengaruhi penampilan seseorang didepan
orang lain. (Darsono, 2008)
Menyikat rambut bukan
hanya dapat menjadikan penampilan diri lebih menarik,
bahkan turut dapat membersihkan rambut
dari pada kekotoran dan debu, mencegah kekusutan rambut, dan dapat meransang sirkulasi kulit kepala. Rambut harus dirawat supaya tetap bersih dan rapi. Rambut itu
berlemak dan kotoran
debu mudah melekat pada rambut. Lemak dan kotoran pada rambut membusuk dalam waktu 24 jam. Oleh karena itu, harus mencuci rambut dan kulit kepala atau keramas setiap kali
mandi. Dengan begitu, hilanglah semua kotoran yang melekat dan pori-pori kulit kepala akan terbuka, kemudian dikeringkan supaya rambut terasa segar dan sehat kembali (Irianto, 2007).
4)
Perawatan Kuku
Kaki Dan Tangan.
Menjaga kebersihan kuku merupakan suatu
aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri karena berbagai kuman dapat
masuk dalam tubuh melalui kuku. Dengan demikian kuku seharusnya tetap dalam
keadaan bersih dan sehat. (Hidayat, 2008)
Menggunting dan
membersihkan kuku dan kaki secara teratur dapat mencegah masalah kuku.Waktu yang paling sesuai untuk melakukan perawatan kuku dan kaki adalah selepas mandi. Kuku tangan haruslah dibersihkan setiap hari. Pada lipatan antara kuku dan kulit serta di bawah ujung kuku terdapat kotoran yang menyangkut. Hal ini sudah tentu akan menyebabkan banyak kuman dan telur cacing parasit yang terdapat di kuku. Maka, ujung
kuku hendaknya dipotong
pendek, lalu dibersihkan. Hal ini tidak berbeda dengan kaki. melangkahkan
kaki ke mana-mana. Banyak kotoran yang ikut dengan kaki. Oleh karena itu, hendaklah selalu
mencuci kaki bersih-bersih, terutamanya sebelum tidur. Kuku kaki juga seharusnya dipotong pendek dan dibersihkan secara teratur (Irianto, 2007).
5)
Cuci Tangan
Tangan adalah anggota
tubuh yang paling banyak berhubungan dengan apa saja. menggunakan tangan untuk
menjamah makanan setiap hari. Selain itu, sehabis memegang sesuatu yang kotor atau mengandung kuman penyakit, selalunya tangan akan lansung menyentuh
mata, hidung, mulut, makanan serta minuman. Hal ini dapat menyebabkan pemindahan sesuatu yang dapat berupa penyebab terganggunya kesehatan karena tangan merupakan perantara penularan kuman (Irianto, 2007).
Cuci tangan merupakan prosedur terpenting
dalam pengendalian infeksi. Hygiene tangan dapat dicapai dengan mencuci tangan
menggunakan sabun cair atau sabun deterjen antiseptic dan air, atau dengan
menggunakan pembasuh tangan berbahan dasar alcohol. (Brooker, 2009)
Selain itu, tangan juga adalah salah satu penghantar utama masuknya kuman penyakit ke tubuh manusia. Cuci tangan dengan sabun dapat menghambat penyakit ke tubuh manusia melalui perantara tangan. Tangan manusia yang
kotor karena menyentuh feses
mengandung kurang lebih 10 juta virus dan 1 juta bakteri. Kuman penyakit seperti virus dan bakteri tidak dapat terlihat dengan mata telanjang sehingga sering diabaikan dan mudah masuk ke tubuh manusia.
Hampir semua orang mengerti
pentingnya cuci tangan pakai sabun namun tidak membiasakan diri untuk melakukannya dengan benar pada saat yang penting. (Irianto, 2007)
|
FADHIL AKMAL
MASUKKAN TOMBOL TWEET DISINI |
|
0 komentar:
Posting Komentar