;

Jumat, 04 Oktober 2019

LAPORAN PENDAHULUAN : PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA TODLER

Jumat, 04 Oktober 2019


Bayi, Satu Tahun, Todler, Anak, Potret, Senyum
A.    Toddler
1.      Pengertian
Anak usia toddler adalah anak usia 12 – 36 bulan ( 1 – 3 tahun ) pada periode ini anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana mengontrol orang lain melalui kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara optimal ( Perry, 2007 ).
Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan belajar. (Wong, 2008 ).
Usia 1 tahun merupakan usia yang penuh berbagai hal yang menarik antara lain berubah dalam cara makan, cara bergerak, juga dalam keinginan dan sikap atau perasaan si kecil apabila disuruh melakukan sesuatu yang tidak ia sukai, ini akan menyatakan sikap dan nalurinya mengatakan “tidak” baik dengan kata – kata maupun perbuatan, meskipun sebetulnya hal itu disukai (psikolog menyebutnya negatifisme ). Kenyataan ini berbeda pada saat usia di bawah satu tahun, si kecil akan menjadi seseorang penyidik yang sangat menjengkelkan, mereka akan menyelinap masuk setiap sudut rumah, menyentuh semua benda yang ditemukannya, menggoyangkan meja dan kursi, menjatuhkan benda apapun yang bisa dijatuhkan, memanjat apa yang bisa di panjat, memasukkan benda kecil ke dalam benda yang lebih besar dan sebagainya. ( Hurlock, 2009 )

B.     Pertumbuhan dan perkembangan anak usia toddler
a.       Pertumbuhan anak usia toddler
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, kilo), ukuran panjang (sentimeter, meter), umur tulang, dan keseimbangan metabolic (resensi kalsium dan nitrogen tubuh). Pertumbuhan anak usia toodler adalah rata-rata pertambahan berat badan 1,8 sampai 2,7 kg per tahun. Tinggi badan rata-rata anak usia 2 tahun adalah 86,6 cm. kecepatan pertambahan lingkar kepala melambat pada akhir masa bayi, dan lingkar kepala biasanya sama dengan lingkar dada pada usia 1-2 tahun. Lingkar dada terus meningkat ukurannya dan melebihi lingkar kepala selama masa toodler (Wong, 2008).
Pertumbuhan pada tahun ke dua pada anak akan mengalami beberapa perlambatan pertumbuhan fisik dimana pada tahun kedua anak akan mengalami kenaikan berat badan 1,5-2,5 kg dan panjang badan 6-10 cm. Pertumbuhan otak juga akan mengalami perlambatan yaitu kenaikan lingkar kepala hanya 2cm untuk pertumbuhan gigi susu termasuk gigi graham pertama, dan gigi taring sehingga seluruhnya berjumlah 14-16 buah (Hidayat, 2005).
b.    Perkembangan anak usia toddler
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan system organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 2009).
Perkembangan anak usia toddler menurut beberapa teori perkembangan sebagai berikut:
1)   Perkembangan kognitif menurut Piaget
a)    Tahap sensori motor, umur 0-2 tahun dengan perkembangan Kemampuan dalam mengasimilasi dan mengakomodasi informasi dengan cara melihat, mendengar, menyentuh, dan aktifitas motorik
b)   Tahap pra operasional, umur 2-7 tahun dengan perkembangan  kemampuan mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam pikiran anak, perkembangan anak masih bersifat egosentrik (Hidayat 2005).
2)   Teori perkembangan psikosexsual anak menurut freud
Tahap anal, terjadi pada umur 1-3 tahun dengan perkembangan, kepuasan pada fase ini adalah pengeluaran tinja, anak akan bersikap sangat narsistik yaitu cinta terhadap diri sendiri dan egoistik, mulai mempelajari struktur tubuhnya. Pada fase ini tugas yang dapat dilaksanakan anak dapat latihan kebersihan (Hidayat, 2005).
3)   Perkembangan psikososial anak menurut Erikson
Tahap kemandirian, rasa malu dan rasa ragu, terjadi pada umur 1-3 tahun dengan perkembangan mulai mencoba mandiri dalam tugas tumbuh kembang seperti motorik dan bahasanya. (Hidayat, 2005)

C.    Perkembangan Motorik Kasar Anak Toddler
1.      Pengertian
Motorik kasar adalah bagian dari aktivitas motorik yang mencakup keterampilan otot-otot besar, gerakan ini lebih menuntut kekuatan fisik dan keseimbangan, geakan motorik kasar melibat kan aktivitas otot tangan, kaki, dan seluruh anak, gerakan ini mengandal kan kematangan dalam koordinasi, berbagai gerakan motorik kasar yang di capai ank sangat beguna bagi kehidupannya kelak, seperti, merangkak, berjalan, berlari, melompat atau berenang. (Sentosa, 2012)
Perkembangan kemampuan motorik kasar adalah kemampuan yang berhubungan dengan gerak – gerak kasar yang melibatkan sebagian besar organ tubuh seperti berlari, dan melompat. Perkembangan motorik kasar ini sangat dipengaruhi oleh proses kematangan anak juga bisa berbeda. (Sari, 2012)
2.      Tujuan Dan Fungsi Perkembangan Motorik Kasar
Tujuan dan fungsi perkembangan motorik kasar pada anak toodler yaitu Untuk kesimbangan tubuh anak, Melenturkan otot-otot anak, Mengembangkan kecerdasan anak karena dapat merangsang otak melalui gerakan aliran atau peredaran darah yang lancar yang dapat mengalirkan oksigen ke otak sehingga syaraf-syaraf otak dapat berkembang, Untuk kelincahan gerakan anak, Sebagai alat untuk menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat dan terampil, Meningkatkan kemampuan mengelola, mengontol gerakan tubuh dan koordinasi serta meningkat kan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat. (Sari, 2012)
3.      Perkembangan Motorik Kasar Anak Toddler
Perkembangan motorik merupakan proses memperoleh keterampilan dan pola gerakan yang dapat di lakukan anak, misalnya dalam kemampuan motorik kasar anak belajar menggerakkan seluruh tubuh, kemudian metode yang di gunakan adalah metode kegiatan yang dapat memacu semua kegiatan motorik kasar yang perlu di kembangkan anak seperti anak dapat belajar menangkap bola, menendang, meloncat dan lain sebagainya. (Sentosa, 2012)
Pada usia 1-3 tahun perkembangan motorik kasar anak, seperti, menangkap bola besar dengan tangan lurus di depan badan, berdiri dengan 1 kaki selama  5 detik, melompat sejauh 1 meter menggunakan bahu dan siku pada saat melempar bola hingga 3 meter, melompat dengan satu kaki, dan sebagainya. (Sari, 2012)
Sedangkan perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun seperti, berlari dan langsung menendang bola, melompat-lompat dengan kaki bergantian, melambungkan bola tenis dengan satu tangan dan menangkapnya dengan satu tangan, berjalan pada garis yang sudah di tentukan, berinnjit dengan tangan dan pinggul, mengayuhkan satu kaki kedepan atau kebelakang tanpa kehilangan keseimbangan. (Sentosa, 2012)
Menurut Hidayat (2005) Prinsip perkembangan motorik kasar pada anak toddler yaitu:
a.    Anak usia toddler sudah memiliki kemampuan melihat dengan fokus yang benar, sehingga orang tua dapat memberikan aktivitas melempar bola, ia telah memiliki kemampuan melihat bola di lempar kearahnya dan di tangkap oleh tangan, orang tua dapat menciptakan aneka aktivitas dengan menggunakan karakteristik ini.
b.    Anak usia toddler telah dapat melakukan serangkaian gerakan secara berkelanjutan misalnya gerakan menangkap, melempar, menendang.
c.    Orang tua perlu memberikan relaxasi pada anak setelah mereka beraktivitas atau melakukan suatu gerakan.
d.   Gerakan oposisi, gerakan ini perlu di perkenalkan pada anak, gerakan oposisi adalah gerakan seperti berjalan atau berlari dimana posisi tangan kanan di ayunkan ke depan di koordinasikan dengan langkah kaki kanan ke depan. Koordinasi ini dapat di latih kan kepada anak dalam kegiatan baris berbaris
e.    Pemindahan beban, gerakan pemindahan pada anak dapat di lakukan dengan mengajarkan kepada mereka gerakan memanjat pohon. Pemindahan beban dengan satu kaki dapat mengajarkan keseimbangan dan merasakan pemindahan beban pada tubuh mereka
 Pada fase toddler perkembangan motorik sangat menonjol. Motorik kasar anak umur 15 bulan antara lain sudah bisa berjalan sendiri  tanpa bantuan orang lain. Anak usia 18 bulan sudah mulai berlari tapi masih sering jatuh, menarik-narik mainan, mulai senang naik tangga tetapi masih dengan bantuan. Pada anak usia 24 bulan berlari sudah baik, dapat naik tangga sendiri dengan kedua kaki tiap tahap. Sedangkan pada anak usia 36 bulan  sudah bisa naik turun tangga tanpa bantuan, memakai baju dengan bantuan, mulai bisa naik sepeda beroda tiga. (Santosa, 2012)
Menurut Wong (2008) ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak, antara lain sebagai berikut :
a.    Gizi ibu pada waktu hamil
Gizi ibu yang jelek sebelum kehamilan atau pada saat kehamilan sering menghasilkan berat bayi lahir rendah (BBLR), disamping itu dapat pula menyebabkan hambatan otak janin yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi. (Wong, 2008)
b.    Status gizi
Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, dimana kebutuhan makan anak berbeda dengan kebutuhan orang dewasa. Status gizi yang kurang akan mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik anak. (Wong, 2008)
c.    Stimulasi
Stimulasi merupakan hal penting dalam hal tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih mudah berkembang terutama dalam perkembangan motorik, seperti berjalan, berlari dan melompat. (Wong, 2008)
d.   Pengetahuan ibu
Faktor pengetahuan merupakan faktor yang mempengaruhi faktor perilaku ibu dalam tumbuh kembang anak. Terbatasnya pengetahuan ibu memungkinkan terhambatnya perkembangan anak. Pengetahuan ibu mempunyai pengaruh terhadap perkembangan motorik anak pada periode tertentu. (Wong, 2008)




TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

FADHIL AKMAL - Oktober 04, 2019
MASUKKAN TOMBOL TWEET DISINI

0 komentar:

Posting Komentar

loading...