A.
Toddler
1.
Pengertian
Anak usia
toddler adalah anak usia 12 – 36 bulan ( 1 – 3 tahun ) pada periode ini anak
berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana mengontrol orang
lain melalui kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan
periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan
intelektual secara optimal ( Perry, 2007 ).
Pertumbuhan
merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang secara
kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan merupakan bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan
belajar. (Wong, 2008 ).
Usia 1 tahun
merupakan usia yang penuh berbagai hal yang menarik antara lain berubah dalam
cara makan, cara bergerak, juga dalam keinginan dan sikap atau perasaan si
kecil apabila disuruh melakukan sesuatu yang tidak ia sukai, ini akan
menyatakan sikap dan nalurinya mengatakan “tidak” baik dengan kata – kata
maupun perbuatan, meskipun sebetulnya hal itu disukai (psikolog menyebutnya
negatifisme ). Kenyataan ini berbeda pada saat usia di bawah satu tahun, si
kecil akan menjadi seseorang penyidik yang sangat menjengkelkan, mereka akan
menyelinap masuk setiap sudut rumah, menyentuh semua benda yang ditemukannya,
menggoyangkan meja dan kursi, menjatuhkan benda apapun yang bisa dijatuhkan,
memanjat apa yang bisa di panjat, memasukkan benda kecil ke dalam benda yang
lebih besar dan sebagainya. ( Hurlock, 2009 )
B.
Pertumbuhan
dan perkembangan anak usia toddler
a.
Pertumbuhan anak usia toddler
Pertumbuhan
(growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran
berat (gram, kilo), ukuran panjang (sentimeter, meter), umur tulang, dan
keseimbangan metabolic (resensi kalsium dan nitrogen tubuh). Pertumbuhan anak
usia toodler adalah rata-rata pertambahan berat badan 1,8 sampai 2,7 kg per
tahun. Tinggi badan rata-rata anak usia 2 tahun adalah 86,6 cm. kecepatan
pertambahan lingkar kepala melambat pada akhir masa bayi, dan lingkar kepala
biasanya sama dengan lingkar dada pada usia 1-2 tahun. Lingkar dada terus
meningkat ukurannya dan melebihi lingkar kepala selama masa toodler (Wong, 2008).
Pertumbuhan pada
tahun ke dua pada anak akan mengalami beberapa perlambatan pertumbuhan fisik
dimana pada tahun kedua anak akan mengalami kenaikan berat badan 1,5-2,5 kg dan
panjang badan 6-10 cm. Pertumbuhan otak juga akan mengalami perlambatan yaitu
kenaikan lingkar kepala hanya 2cm untuk pertumbuhan gigi susu termasuk gigi
graham pertama, dan gigi taring sehingga seluruhnya berjumlah 14-16 buah
(Hidayat, 2005).
b.
Perkembangan anak usia toddler
Perkembangan
adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel
tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan system organ yang berkembang sedemikian
rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga
perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya (Soetjiningsih, 2009).
Perkembangan
anak usia toddler menurut beberapa teori perkembangan sebagai berikut:
1) Perkembangan
kognitif menurut Piaget
a) Tahap
sensori motor, umur 0-2 tahun dengan perkembangan Kemampuan dalam mengasimilasi
dan mengakomodasi informasi dengan cara melihat, mendengar, menyentuh, dan
aktifitas motorik
b) Tahap
pra operasional, umur 2-7 tahun dengan perkembangan kemampuan mengoperasionalkan apa yang
dipikirkan melalui tindakan dalam pikiran anak, perkembangan anak masih
bersifat egosentrik (Hidayat 2005).
2) Teori
perkembangan psikosexsual anak menurut freud
Tahap anal,
terjadi pada umur 1-3 tahun dengan perkembangan, kepuasan pada fase ini adalah
pengeluaran tinja, anak akan bersikap sangat narsistik yaitu cinta terhadap
diri sendiri dan egoistik, mulai mempelajari struktur tubuhnya. Pada fase ini
tugas yang dapat dilaksanakan anak dapat latihan kebersihan (Hidayat, 2005).
3) Perkembangan
psikososial anak menurut Erikson
Tahap
kemandirian, rasa malu dan rasa ragu, terjadi pada umur 1-3 tahun dengan
perkembangan mulai mencoba mandiri dalam tugas tumbuh kembang seperti motorik
dan bahasanya. (Hidayat, 2005)
C.
Perkembangan
Motorik Kasar Anak Toddler
1. Pengertian
Motorik kasar
adalah bagian dari aktivitas motorik yang mencakup keterampilan otot-otot
besar, gerakan ini lebih menuntut kekuatan fisik dan keseimbangan, geakan
motorik kasar melibat kan aktivitas otot tangan, kaki, dan seluruh anak,
gerakan ini mengandal kan kematangan dalam koordinasi, berbagai gerakan motorik
kasar yang di capai ank sangat beguna bagi kehidupannya kelak, seperti, merangkak,
berjalan, berlari, melompat atau berenang. (Sentosa, 2012)
Perkembangan
kemampuan motorik kasar adalah kemampuan yang berhubungan dengan gerak – gerak
kasar yang melibatkan sebagian besar organ tubuh seperti berlari, dan melompat.
Perkembangan motorik kasar ini sangat dipengaruhi oleh proses kematangan anak
juga bisa berbeda. (Sari, 2012)
2. Tujuan
Dan Fungsi Perkembangan Motorik Kasar
Tujuan dan
fungsi perkembangan motorik kasar pada anak toodler yaitu Untuk kesimbangan tubuh
anak, Melenturkan otot-otot anak, Mengembangkan kecerdasan anak karena dapat
merangsang otak melalui gerakan aliran atau peredaran darah yang lancar yang
dapat mengalirkan oksigen ke otak sehingga syaraf-syaraf otak dapat berkembang,
Untuk kelincahan gerakan anak, Sebagai alat untuk menunjang pertumbuhan jasmani
yang kuat, sehat dan terampil, Meningkatkan kemampuan mengelola, mengontol
gerakan tubuh dan koordinasi serta meningkat kan keterampilan tubuh dan cara
hidup sehat. (Sari, 2012)
3. Perkembangan
Motorik Kasar Anak Toddler
Perkembangan
motorik merupakan proses memperoleh keterampilan dan pola gerakan yang dapat di
lakukan anak, misalnya dalam kemampuan motorik kasar anak belajar menggerakkan
seluruh tubuh, kemudian metode yang di gunakan adalah metode kegiatan yang
dapat memacu semua kegiatan motorik kasar yang perlu di kembangkan anak seperti
anak dapat belajar menangkap bola, menendang, meloncat dan lain sebagainya.
(Sentosa, 2012)
Pada usia 1-3
tahun perkembangan motorik kasar anak, seperti, menangkap bola besar dengan
tangan lurus di depan badan, berdiri dengan 1 kaki selama 5 detik,
melompat sejauh 1 meter menggunakan bahu dan siku pada saat melempar bola
hingga 3 meter, melompat dengan satu kaki, dan sebagainya. (Sari, 2012)
Sedangkan perkembangan
motorik kasar anak usia 5-6 tahun seperti, berlari dan langsung menendang bola,
melompat-lompat dengan kaki bergantian, melambungkan bola tenis dengan satu
tangan dan menangkapnya dengan satu tangan, berjalan pada garis yang sudah di
tentukan, berinnjit dengan tangan dan pinggul, mengayuhkan satu kaki kedepan
atau kebelakang tanpa kehilangan keseimbangan. (Sentosa, 2012)
Menurut Hidayat
(2005) Prinsip perkembangan motorik kasar pada anak toddler yaitu:
a. Anak
usia toddler sudah memiliki kemampuan melihat dengan fokus yang benar, sehingga
orang tua dapat memberikan aktivitas melempar bola, ia telah memiliki kemampuan
melihat bola di lempar kearahnya dan di tangkap oleh tangan, orang tua dapat
menciptakan aneka aktivitas dengan menggunakan karakteristik ini.
b. Anak
usia toddler telah dapat melakukan serangkaian gerakan secara berkelanjutan
misalnya gerakan menangkap, melempar, menendang.
c. Orang
tua perlu memberikan relaxasi pada anak setelah mereka beraktivitas atau
melakukan suatu gerakan.
d. Gerakan
oposisi, gerakan ini perlu di perkenalkan pada anak, gerakan oposisi adalah
gerakan seperti berjalan atau berlari dimana posisi tangan kanan di ayunkan ke
depan di koordinasikan dengan langkah kaki kanan ke depan. Koordinasi ini dapat
di latih kan kepada anak dalam kegiatan baris berbaris
e. Pemindahan
beban, gerakan pemindahan pada anak dapat di lakukan dengan mengajarkan kepada
mereka gerakan memanjat pohon. Pemindahan beban dengan satu kaki dapat
mengajarkan keseimbangan dan merasakan pemindahan beban pada tubuh mereka
Pada fase toddler
perkembangan motorik sangat menonjol. Motorik kasar anak umur 15 bulan antara
lain sudah bisa berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain. Anak usia 18
bulan sudah mulai berlari tapi masih sering jatuh, menarik-narik mainan, mulai
senang naik tangga tetapi masih dengan bantuan. Pada anak usia 24 bulan berlari
sudah baik, dapat naik tangga sendiri dengan kedua kaki tiap tahap. Sedangkan
pada anak usia 36 bulan sudah bisa naik turun tangga tanpa bantuan,
memakai baju dengan bantuan, mulai bisa naik sepeda beroda tiga. (Santosa,
2012)
Menurut Wong
(2008) ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak, antara
lain sebagai berikut :
a. Gizi
ibu pada waktu hamil
Gizi ibu yang
jelek sebelum kehamilan atau pada saat kehamilan sering menghasilkan berat bayi
lahir rendah (BBLR), disamping itu dapat pula menyebabkan hambatan otak janin yang
mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi. (Wong, 2008)
b. Status
gizi
Makanan memegang
peranan penting dalam tumbuh kembang anak, dimana kebutuhan makan anak berbeda
dengan kebutuhan orang dewasa. Status gizi yang kurang akan mempengaruhi
perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik anak. (Wong, 2008)
c. Stimulasi
Stimulasi
merupakan hal penting dalam hal tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat
stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih mudah berkembang terutama dalam
perkembangan motorik, seperti berjalan, berlari dan melompat. (Wong, 2008)
d. Pengetahuan
ibu
Faktor
pengetahuan merupakan faktor yang mempengaruhi faktor perilaku ibu dalam tumbuh
kembang anak. Terbatasnya pengetahuan ibu memungkinkan terhambatnya
perkembangan anak. Pengetahuan ibu mempunyai pengaruh terhadap perkembangan
motorik anak pada periode tertentu. (Wong, 2008)
|
FADHIL AKMAL
MASUKKAN TOMBOL TWEET DISINI |
|
0 komentar:
Posting Komentar