;

Jumat, 04 Oktober 2019

TEORI TENTANG PENGETAHUAN

Jumat, 04 Oktober 2019

Buku, Pintu, Pintu Masuk, Budaya, Perpustakaan, Pengetahuan

1.       Pengertian
Pengetahuan adalah hasil dari pengindraan manusia, atau tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya,  pada waktu pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalu iindra pendengaran (telinga), dan indra pengelihatan (mata). (Notoadmodjo, 2007)
2.       Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoadmodjo (2007) pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:
a.       Tahu (Know)
Mengingat suatu materi yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima sebelumnya. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b.      Memahami (Comprehension)
Memahami berarti kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
c.       Aplikasi (Application)
Berarti kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situsasi atau kondisi rill (sebenarnya).
d.      Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan menjabarkan materi atau objek kedalam bagian-bagian yang lebih kecil, tetapi masih dalam satu struktur organisasi dan ada kaitannya satu sama lain.
e.       Sintesis (Synthesis)
Sintesis merupakan kemampuan meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan menyusun formulasi baru dari formasi yang sudah ada.
f.       Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
3.      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Ramadhan ( 2009 ) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu :
1. Pendidikan.
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.
2.  Mass Media/Informasi.
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek sehingga menghasilkan perubaham atau peningkatan pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang.
3. Sosial Budaya dan Ekonomi.
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
4.  Lingkungan.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam dalam lingkungan tersebut.
5.  Pengalaman.
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.
6.  Usia.
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh nya semakin membaik.
4.       Kategori Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden ( Notoatmodjo, 2007 ).
Menurut Ramadhan ( 2009 ) penilaian pengetahuan dilakukan dengan cara membandingkan jumlah skor jawaban dengan skor yang diharapkan (tertinggi) kemudian dikalikan 100% dan hasilnya berupa prosentase dengan rumus yang digunakan sebagai berikut :
                                           Sp
                            N     =            x  100 %
                                          Sm

Keterangan :

Sp  = Skor yang di dapat
Sm = Skor tertinggi maksimum
          Selanjutnya prosentase jawaban diinterprestasikan dalam kalimat kualitatif dengan acuan sebagai berikut yaitu :
1.        Baik              : nilai = 76% - 100 %
2.        Cukup           : nilai =  56% - 75%
3.        Kurang         : nilai = 40- 55%
4.        Tidak baik    : nilai < 40%




TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

FADHIL AKMAL - Oktober 04, 2019
MASUKKAN TOMBOL TWEET DISINI

0 komentar:

Posting Komentar

loading...