;

Jumat, 04 Oktober 2019

TEORI TENTANG SIKAP

Jumat, 04 Oktober 2019


Tim, Motivasi, Kerja Tim, Bersama, Kelompok, Komunitas
1.      Pengertian
Menurut Nursalam (2009) menyebutkan sikap merupakan suatu reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan. Sikap merupakan kecenderungan yang berasal dari dalam diri individu untuk berkelakuan dengan pola-pola tertentu terhadap suatu objek akibat pendirian dan perasaan terhadap objek tersebut.
Menurut Sunaryo ( 2007 ) yang dikutip dari Abu Ahmadi 1999, sikap adalah kesiapan merespons yang sifatnya positif atau negatif terhadap suatu objek atau situasi secara konsisten.

2.       Komponen Sikap
MenurutAllport (1954) dalam Notoadmodjo (2007) sikap itu terdiri dari tiga komponen pokok, yaitu:
a.    Kepercayaan atau keyakinan, ide, dan konsep terhadap objek, artinya bagaimana keyakinan dan pendapat atau pemikiran seseorang terhada pobjek.
b.    Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek, artinya bagaimana penilaian (terkandung didalamnya faktor emosional).
c.    Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave), artinya sikap adalah merupakan komponen yang mendahului tindakan atau prilaku terbuka. Sikap adalah ancaman-ancaman untuk bertindak atau berprilaku terbuka (tindakan).

3.       Ciri-Ciri Sikap
Ciri-ciri sikap menurut Wawan dan Dewi ( 2010 ) adalah sebagai berikut :
1.        Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan itu dalam hubungan dengan obyeknya. Sifat ini membedakannya dengan sifat motif-motif biogenis seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat.
2.        Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu.
3.        Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu objek dengan kata lain, sikap itu terbentuk, dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu objek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.
4.        Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dari segi-segi perasaan, sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan atau pengetahuan yang dimiliki orang.

4.       Sifat Sikap
Menurut Wawan dan Dewi ( 2010 ) sifat dapat pula bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif :
1.        Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan objek tertentu.
2.        Sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai objek tertentu.

5.      Tingkatan Sikap
Nursalam (2009) menjelaskan bahwa seperti halnya dengan pengetahuan sikap juga mempunyai tingkatan, yaitu:
a.    Menerima (Receiving)
Menerima berarti mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan/objek.
b.    Menanggapi (Responding)
Memberikan jawaban jika ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan merupakan indikasi sikap. Terlepas dari benar atau salah, hal ini berarti individu menerima ide tersebut.
c.    Menghargai (Valving)
Pada tingkat ini individu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.
d.   Bertanggung Jawab (Responsible)
Merupakan sikap yang paling tinggi,dengan segala resiko bertanggung jawab terhadap sesuatu yang telah dipilih, meskipun mendapat tantangan dari keluarga.

6.       Pengukuran Sikap
Menurut Sunaryo ( 2007 ) secara garis besar, pengukuran sikap dibedakan menjadi dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung.
1.    Secara Langsung
          Dengan cara ini subjek secara langsung dimintai pendapat bagaimana sikapnya terhadap suatu masalah atau hal yang dihadapkan kepadanya. Jenis-jenis pengukuran sikap secara langsung yaitu :
a.    Langsung berstruktur
          Cara ini mengukur sikap dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sedemikian rupa dalam suatu alat yang telah ditentukan dan langsung diberikan kepada subjek yang diteliti. Contoh : pengukuran sikap dengan menggunakan skala likert atau yang lebih dikenal dengan teknik “Summated Ratting”. Responden diberikan pertanyaan-pertanyaan dengan kategori jawaban yang telah dituliskan dan pada umumnya 1 sampai dengan 5 kategori jawaban yaitu sangat setuju (5), setuju (4), ragu-ragu (3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju (1).
b.    Langsung tak berstruktur
          Cara ini merupakan pengukuran sikap yang sederhana dan tidak diperlukan persiapan yang cukup mendalam, misalnya mengukur sikap dengan wawancara bebas atau free interview, pengamatan langsung atau survei.
2.      Secara Tidak Langsung
Cara pengukuran sikap dengan menggunakan tes. Umumnya digunakan skala semantik-differensial yang terstandar. Cara pengukuran sikap yang banyak digunakan adalah skala yang dikembangkan oleh Charles E.Osgood.

7.       Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Sikap
Menurut Wawan dan Dewi ( 2010 ) faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keluarga terhadap objek sikap antara lain :
1.    Pengalaman Pribadi
          Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.
2.    Pengaruh orang lain
          Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konfrontis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.
3.    Pengaruh kebudayaan
          Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap, kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya.
4.    Media massa
          Dalam pemberitan surat kabar maupun radido atau media komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara obyektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisannya, akibatnya berpengaruh terhadap sikap konsumennya.
5.    Lembaga pendidikan dan Lembaga agama
          Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat menentukan sistem kepercayaan tidaklah mengherankan jika kalau pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap.
6.    Faktor emosional
Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan penyataan yang didasari emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.




TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

FADHIL AKMAL - Oktober 04, 2019
MASUKKAN TOMBOL TWEET DISINI

0 komentar:

Posting Komentar

loading...